Minggu, 29 Mei 2016

Dakwah: "Muslim Vs Muallaf"

"Muslim VS Muallaf"
Oleh:
Hilmi Hasna Ardianti; X.B

Ada seseorang yang beragama katholik, dia adalah seorang yang cukup taat dalam menjalankan agamanya. Suatu saat ia bertanya kepada ibu bapaknya
 “bu, pak asal saya itu darimana sih ? “
 Ibu bapaknya menjawab “dari ibu sama bapak lah“
lalu dia bertanya lagi “kalo asal ibu bapak darimana?”
 Ibu bapaknya menjawab lagi “dari kakek dan nenekmu lah”
 “Lalu nenek dan kakek darimana ?” ia bertanya kembali tapi ibu dan bapaknya tidak menjawab karena dianggap dia terlalu banyak bertanya. Lalu ia bertanya kepada pastur “pastur asal kita darimana sih?” pastur menjawab  “kita berasal dari Tuhan semesta alam”.
Dalam agama katholk dikenal tiga tuhan yaitu tuhan bapak, tuhan anak, dan roh kudus. Lalu seseorang itu berfikir tuhan yang mana yang menciptakannya. Ia menanyakan hal itu kepada pendeta, pendeta menjawab “tuhan kita ada tiga, yang tiga-tuiganya adalah satu kesatuan. Satu adalah tiga tiga adalah satu” menurutnya hal itu tidak masuk akal.
Suatu waktu dia mengadakan survei untuk mengakaji setiap agama yang berada di negaranya. Semua agama telah dia pelajari dan hasulnya sama saja bahwa semua agama itu tidak masuk akal. Namun ada 1 agama yang belum dia pelajari yaitu agama islam tapi dia enggan untuk mempelajarinya karena dia berfikir bahwa agama islam pun sama saja. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak beragama asal melakukan kebaikan terhadap orang-orang. Beberapa waktu ia menjalani hal itu baginya cukup melakukan kebaikan tanpa beragama.
Suatu waktu ketika dia berkuliah di suatu universitas, datang temannya yang beragama islam yang mengajaknya untuk mengkaji islam awalnya ia tidak mau, tapi akhirnya ia mau dia mebgkaji islam bersama seorang ustadz ayat yang pertama dikaji adalah QS. Al-baqoroh ayat 2 yaitu “inilah kitab yang tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa” setelah dibacakan ayat itu dia berfikur bahwa ini satu-satu nya kitab yang pernah dia baca yang dalam kata pengantar nya ada kata “tidak ada keraguan padanya” biasanya dalam suatu kitab atau buku dalam pengantarnya selalu ada kata “tiada gading yang tak retak, tiada ada manusia yang tak luput dari kesalahan”. Ia kagum dengan ayat ini.
Namun untuk kembali meyakinkan nya seorang ustadz tadi kembakli membacakan ayat Al-qur’an yaitu QS.Al-baqoroh ayat 23 yang berbunyi “ dan jika kamu masih berada dalam keraguan (terhadap al-qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka datangkanlah satu surat yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolong mu selain Allah jika kamu orang-orang yang benar” seseorang tadi menjadi tambah kagum terhadap islam ayat al qur’an ini menantang orang-orang yang meragukkannya untuk mendatangkan sesuatu yang srupa dengan Al-qur’an dan al-qur’an juga menantang banyak orang untuk mebuat al-qur’an. Setelah mangkaji dua ayat yang ada dalam al-qur’an ini seseorang tadi menjadi muallaf yang begitu taat terhadap islam.
Teman-teman seperjuanganku, apa pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini?
Kita harus senantiasa bersyukur karena kita dari lahir sudah menjadi seorang muslim, karena sebenarnya agama kita ini begitu banyak hal-hal yang belum kita ketahui yang jika kita mengetahui dan memahaminya pasti iman kita akan bertambah.
Kita sebagai seorang muslim jika ingin dicintai Allah hendaknya kita senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya bandingkan dengan seseorang muallaf tadi yang begitu kagum terhadap islam.
SEMANGAT teman-teman seperjuanganku,
  Allahu ya khudzu biadinaa illa maa fiihi khoirul lil islaami wal muslimiin. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh.

0 komentar:

Posting Komentar