Minggu, 29 Mei 2016

Dakwah: "Pentingnya Mengingat Kematian"

"Pentingnya mengingat kematian"
Oleh: 
Ayu Sri Lestari; X.C

     Rasulullah SAW bersabda:”banyak banyaklah mengingat pemusnah kelezatan kelezatan hidup(kematian).
        Maksudnya,keruhkanlah segala bentuk kelezatan kelezatan hidup dengan mengingat akan mati,sehingga menjadi terputus kecenderungan terhadap kelezatan  kelezatan duniawi itu ,lalu memfokuskan orientasi hidup kepada Allah SWT.
        Nabi saw bersabda:”seandainya binatang binatang mengetahui kematian ,sebagaimana yg diketahui oleh anak cucu Adam ,tentu anda tidak akan makan lemak binatang binatang itu”.
Aisyah r.a berkata:”adakah seseorang yang akan dihimpun bersama dengan orang 2 yang mati syahid?Beliau menjawab:”Ya,yaitu orang yang mengingat kematian sehari semalam sebanyak 20 kali”.sebab sebab seseorang terdorong untuk menjauhi kehidupan perkampungan dunia yang penuh dengan tipuan belaka dan memfokuskan diri untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.Sementara lalai terhadap kematian mendorong seseorang tenggelam ke dalam kesenangan kesenangan duniawi yang memperdayakannya.
Nabi saw bersabda:”kematian adalah kafaratbagi setiap muslim.”
        Orang islam yang dimaksudkan dalam hadits ini,ialah muslim yang sejati yang benar benar keimanannya.Orang mukmin yang dapat menciptakan kondisi aman bagi kaum muslim lain dari gangguan tangan dan lidahnya .Dia benar benar memiliki sifat sifat dan berakhlak dengan akhlak orang mukmin yang sejati .Dia tidak berlumuran dosa dosa kemaksiatan ,melainkan hanyalah kesalahan kesalahan dan percikan percikan dosa kecil .Maka kematian menjadi penyucian baginya dari kemaksiatan dan peleburan peleburan dosa dosanya,setelah ia benar benar menjauhi dosa dosa besar dan memenuhi kewajiban kewajibannya.
      Dengan banyak mengingat kematian kita akan selalu bersyukur dan selalu mengimgat bahwa segala sesuatu yang kita miliki saat ini tidak lain hanyalah milik Allahswt yang pasti akan kembali kepada Nya.
     Seorang penyair menyatakan:
“wahai manusia aku mempunyai cita cita ,tetapi ajal telah memangkasku untuk dapat meraihnya
Maka hendaklah bertakwa kepada Allah ,Tuhannya,hendaklah ia memanfaatkan kesempatan hidupnya seefektif mungkin untuk beramal .Bukankah anda telah melihat,aku dibaringkan ditempat ini seorang diri ,setiap orang juga akan dipindahkan ditempat yang sama (di dalam kubur).

0 komentar:

Posting Komentar