Minggu, 29 Mei 2016

Dakwah: "Tiga Amal Unggulan Yang Dicintai oleh Allah"

"Tiga Amal Unggulan Yang Dicintai Allah"
Oleh:
Fitriani Sholihat; X.B

Dalam hadits riwayat Bukhari dijelaskan bahwa sahabat Abu Amr Asy Syaibani pernah bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, amalan apa dari sekian amal yang sangat dicintai Allah?” Rasulullah saw menjawab ada tiga amal unggulan yang sangat dicintai Allah Swt.
Yang pertama :
Shalat di awal waktu (الصلا ة على وقتها)
Shalat adalah salah satu ibadah yang diwasiatkan oleh Nabi kepada ummatnya. Hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah sangat menghargai dan mencintai orang yang bisa mengatur dan memprioritaskan waktu untuk melaksanakan shalat baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Persoalan paling berat hari ini adalah beratnya melangkahkan kaki menuju masjid ketika dipanggil adzan. Kita tidak pernah terlambat menuju bandara, kita tidak pernah terlambat ke stasiun, kita tidak pernah terlambat belanja ke pasar, kemanapun kita pergi kita bisa sampai tepat waktu, tapi kenapa kita selalu terlambat bangun shubuh, terlambat shalat berjamaah, terlambat shalat jumat, dan terlambat menghadapkan diri kepada Allah? Bagaimana mungkin kita memiliki keturunan yang shaleh jika kita tidak menshalehkan diri? Persoalan ada dalam pola pikir kita. Selama kita mengabaikan waktu ibadah terutama shalat maka persoalan hidup akan terus sambung-menyambung yang tidak pernah selesai ujung pangkalnya.
Yang kedua :
Berbakti kepada orang tua (برالوالد ين)
Jika disiplin waktu shalat termasuk akhlaq kepada Allah Swt maka amal unggulan kedua yang sangat dicintai Allah adalah menjalin hubungan baik dengan orang tua. Kesuksesan hidup seseorang sangatditentukan oleh baik buruknya hubungan dengan orang tua. Seorang anak yang menghormati orang tuanya akan diberi kelebihan oleh Allah Swt antara lain akan diijabah doanya, dimudahkan rezekinya.
رضاالله فى رضاالوالدين وسخط الله فى سخط الوالدين
“Ridla orang tua menjadi penyebab turun nya ridla Allah dan murka orang tua juga menjadi penyebab turunnya murka Allah swt.” HR.Ibnu Hibban dari Abdullah bin Amr
Yang ketiga :
Berjihad di jalan Allah swt (الجهاد فى سبيل الله)
Dalam kosakata bahasa Arab, lafadz jihad adalah aktivitas yang terencana, terarah, terukur dan terevaluasi. Jihad di jalan Allah memiliki makna segala kegiatan yang terencana, terarah, dan terevaluasi yang dilandasi dengan dasar keimanan kepada Allah swt, sehingga bila sukses ia bersyukur dan jika belum tercapai ia sabar. Seorang pelajar yang berkewajiban menimba ilmu di sekolah, belajar dengan sungguh-sungguh, mengerjakan PR, melaksanakan setiap yang diperintah guru, mengerjakan tugas kelompok dan lain sebagainya, itu semua merupakan bentuk jihad kita sebagai pelajar.

0 komentar:

Posting Komentar